
ASMINDO Gandeng PERHUTANI untuk Dukung Suplai Bahan Baku Kayu UKM Mebel dan Kerajinan
November 29, 2022
IFFINA 2023 Sebagai Momentum Kebangkitan ASMINDO dan Industri Furnitur Tanah Air
September 17, 2023
Dalam Acara Markplus Conference ke-17, yang diselenggarakan di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. ASMINDO bersama 12 ketua asosiasi lain menjadi panelis dalam sesi Industry Outlook 2023. Dalam sesi ini Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) menjelaskan bahwa ASMINDO akan meningkatkan penjualan mebel untuk pasar dalam negeri untuk menjaga UKM furnitur tetap eksis di tengah penurunan ekspor.
Kinerja ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia pada 5 tahun terakhir, yaitu pada periode 2017-2021, menunjukan kenaikan yang cukup signifikan. Tercatat pada tahun 2017 ekspor mebel nasional sebesar USD 1,6 Miliar, dan pada tahun 2021 mencapai angka USD 2,7 Miliar, atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 13,7% per tahun. Sedangkan untuk produk kerajinan meningkat dari USD 670 juta di tahun 2017, menjadi USD 743 juta di tahun 2021, atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 2,2% per tahun.
Meskipun menunjukkan tren kenaikan pada 5 tahun terakhir, pada Q3 dan Q4 tahun 2022 nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat sampai dengan bulan September 2022, nilai ekspor mebel baru mencapai USD 2,2 Miliar, sedangkan kerajinan USD 646 Juta. Berdasarkan data yang didapatkan dari anggota ASMINDO, pada Q4 akhir tahun ini, ada order yang masih tersisa sekitar 10% – 20%, bahkan ada juga yang masih sekitar 50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Berdasarkan hal tersebut, ASMINDO memprediksi bahwa di akhir tahun 2022 ekspor mebel nasional hanya mampu mencapai angka sekitar USD 2,4 Miliar USD dan kerajinan di angka sekitar USD 700 Juta.
Untuk tahun 2023, dikarenakan kondisi global dan geopolitik dunia yang belum ada tanda-tanda perbaikan yang konkrit, maka ASMINDO memprediksi pada Q1 dan Q2 tahun 2023 kinerja ekspor sektor mebel dan kerajinan hanya akan mencapai 30%, selanjutnya di Q3 diprediksi mencapai 60% dan Q4 mencapai 70% dari tahun 2022.

Ekspor produk mebel mengalami penurunan di kuartal Keempat tahun 2022, sehingga belum dapat dipastikan apakah ekspor produk mebel pada tahun 2023 juga akan mengalami hal yang sama atau justru terjadi peningkatan. Untuk itu, ASMINDO akan meningkatkan penjualan mebel untuk pasar dalam negeri untuk menjaga UKM furnitur tetap eksis di tengah penurunan ekspor. ASMINDO mengajak UKM mebel untuk masuk ke Pasar Digital UMKM (PaDI UMKM), sebuah platform hasil besutan Telkom Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Platform ini dibentuk untuk mempertemukan BUMN dan UMKM dengan harapan dapat mengoptimalkan, mempercepat serta mendorong efisiensi transaksi belanja BUMN pada UMKM. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Ibu Loto juga mengatakan bahwa UKM harus bergabung di PaDI. Di situ sudah ada 80 ribu pembeli. BUMN akan membimbing UKM agar bisa ikut di dalam PaDI.
ASMINDO juga mengajak UKM mebel untuk memperkuat kolaborasi dengan menggandeng produsen komponen mebel seperti kayu, kain, dan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan daya saing di pasar dalam negeri. ASMINDO juga akan mempromosikan produk mebel UKM ke pasar internasional agar dapat meningkatkan ekspor produk mebel.
ASMINDO juga akan mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan Pemerintah. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar 40 persen untuk setiap Kementerian/Lembaga hingga Pemerintah Daerah untuk mengimplementasikan program tersebut. Dengan demikian, UKM mebel dapat mengoptimalkan penjualan dan memenuhi kebutuhan dalam negeri yang terbuka lebar.