Diskusi dan Bedah Buku Jalinan Ke-Islaman, Keutamaan dan Kebangsaan Jokowo di Solo
January 21, 2019
Pemerintah agar gencarkan pameran untuk dongkrak ekspor mebel, kata Asmindo
February 13, 2019Saat Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (DPP Asmindo) menggagas diskusi buku Jokowi; Jalinan Keislaman, Keutamaan dan Kebangsaan (2018), di Solo, Jumat (1Februari 2019), sejumlah teman seperjuangan Jokowi di organisasi pengusaha menel di Solo, berbondong-bondong datang. Sebelum menjabat sebagai Orang nomor 1 di Indonesia Presiden RI Joko Widodo adalah pengrajin sekaligus pengusaha mebel di Solo, Jawa Tengah. Beberapa teman seperjuangan Jokowi intu antara lain; Slamet Raharjo dan David Wijaya, Slamet merupakan salah satu dari lima pemberi testimoni didiskusi buku yang diterbitkan Penerbit Republika, Desember 2018 lalu. Saat Pilpres 2014 lalu, Deklarasi Keluarga besar Asmindo seindonesia untuk pasangan Jokowi-JK dilapangan Balakembang, Surakarta, Solo, Jaringan komunitas Asmindo memang selalu jadi pendukung langkah politik Jokowi. Baik saat jadi Walikota Solo dan Gubernur DKI. Teman – teman yang menyaksikan bagaimana Jokowi membesarkan industri mebel Indonesia sampai beliau dipercaya untuk menjadi Ketua Asmindo Solo yang perama,”Kata Ketua Panitia acara Rumekso Setyadi.
Selain Ketua Umum DPP Asmindo Anggoro Ratmadiputro, dan Beberapa pengurus DPD Asmindo dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Cirebon, Kalimantan dan Sulawesi, datang khusus. Setidaknya ada sekitar 400-an perserta diskusi, barisan kursi peserta wanita dan laki-laki dipisahkan. Peserta wanita mayoritas berkerudung merupakan komunitas paguyuban dan anggota majelis taklim, sedang kan para pria banyak yang menggunakan kopiah. Pada acara diskusi dan bedah buku Ulama dan politisi Golkar asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr KH M Zainun Madjid atau Tuan Guru Bajang (TGB), menjadi keynote speech. Anggota Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah Dr Siti Ruhaini Dzuhayatin MA, Ketua Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama KH Imam Azis, dan ulama Solo yang juga sahabat Jokowi, KH Dr M Dian Nafi’ (Pengasuh Ponpes Al Muayyad Solo) mengkonfirmasikan kehadiran pada acara diskusi dan bedah buku keislaman Jokowi. Diskusi yamg dimoderatori dosen IAIN Salatiga Dr Munahat MA, empat sahabat, kerabat, dan guru spiritual Jokowi juga hadir memberi testimoni.
Merka memberi testimoni kadar dan sejarah ke-Islaman Jokowi, keluarga, dalam lima dekade terakhir. Info yang didapat guru mengaji Pak Jokowi dan teman, tetangga, anggota majelis taklimnya dulu, juga diundang dan akan hadir,kata M. Mudhlofir, Panitia even diskusi buku ini. Saat peluncuran buku yang berisi 640 halaman pada bulan Desember 2018 lalu bertempat di Hotel Luwansah, Kuningan Jakarta, KH Abdul Karim juga hadir, bersama puluhan kiai dan ulama yang mengenal jokowi. Kala itu, Ustad M Mudzakir, alumni pesantren Situbondo Jawa Timur yang pernah memberikan privat Alquran kepada Jokowi dan juga dua anaknya; Kaesang dan Kahiyang, juga hadir. Panitia acara juga berencana menghadirkan tiga tokoh dan sahabat Jokowi di Surakarta; H. Slamet Raharjo, KH Nurul Huda HM dan Hj Lilis Patimah.
Buku tentang Ulama Bertutur tentang Jokowi, Jalinan Keislaman, Keumatan dan Kebangsaan ditulis Mukti Ali selama delapan bulan dengan riset dan wawan cara serta penelitian. Buku yang diterbitkan oleh Republika ini adalah atas sebuah keresahan Mukti Ali atas banyaknya isu yang menyebutkan Jokowi anti-Islam, Jokowi PKI ataupun Jokowi yang pro terhadap asing. Isu ini tentunya setelah saya mendapatkan jawaban dilapangan berarti tidak benar kalau Pak Jokowi anti-Islam karena banyak sekali program-programnya yang bermanfaat bagi umat Islam, “Kata Mukti Ali”. Didalam buku itu juga dimasukan bagai mana peran seorang Ibu kandung Jokowi Hj Sudjiatmi Notomiharjo (83), yaang aktif mengikuti pengajian Muslimat NU di Solo, sejak tahun 1960 hingga kini.