Asosiasi Industri Permebelan dan kerajinan Indonesia (Asmindo) berharap kepada pemerintah untuk dapat membantu mendongkrak laju pertumbuhan nilai ekspor penyelenggaraan pameran baik di dalam maupun diluar negeri. “Harapan kami adalah pemerintah sekarang ini harus membantu dalam hal promosi,” kata Ketua Bidang Organisasi DPP Asmindo Endro Wardoyo di Yogyakarta, Senin.
Menurut Endro, upaya promosi perlu digencarkan karena pertumbuhan ekspor mebel saat ini masih melambat karena pasar furnitur di berbagai negara masih stagnan. “Berdasarkan data BPS pada akhir Desember 2018 fakta pertumbuhan ekspor dalam transaksi perdagangan Indonesia masih mengalami defisit,” tutur beliau.
Kegiatan promosi yang perlu ditingkatkan saat ini, tutur beliau antara lain meningkatkan pameran yang mampu mengekspos produk kerajinan yang menyajikan proses pembuatan secara langsung.
Pameran yang yang dapat dicontoh, tutur beliau, seperti pameran yang pernah diselenggarakan pada Jogja International Furnitur and Craft Fair (Jiffina) yang telah diselenggarakan oleh pengusahan mebel se-Jawa-Bali setiap tahunya, dimulai pada tahun 2016.
Konsep pameran yang yang diusung dalam acara Jiffina lebih efektif mengundang buyers datang ke Indonesia karena merakan akan mendapatkan langsung produk-produk asli buatan Indonesia secara langsung dari sumbernya dan sekaligus mendapatkan harga yang relatif lebih terjangkau, Tutur Endro. Selain itu, Endro menyampaikan pada pemerintah untuk memperbanyak pameran di luar negeri agar lebih memperbesar peluang memperkenalkan produk-produk mebel dan kerajinan lokal masyarakat ke kancah Internasional. Tambahnya “Memang untuk mengadakan pameran diluar harus selektif dan dipilah secara kualitas”, Tuturnya.