JAKARTA – Dalam rangka membangun kerjasama dan mengembangkan pasar ekspor non tradisional untuk produk-produk mebel dan kerajinan, maka Asmindo bekerjasama dengan Forum Perdagangan Indonesia-Afrika (FPIA), kedutaan besar Indonesia, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan (Atdag) di beberapa negara potensial, melaksanakan acara pertemuan bisnis, guna mempertemukan para eksportir mebel dan kerajinan anggota Asmindo dengan buyer-buyer dari beberapa negara potensial (business matching). Acara ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2022 di SOUTH78 Serpong Tangerang, bersamaan dengan penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan di ICE BSD oleh Kementerian Perdagangan pada tanggal 19 – 23 Oktober 2022. Business matching Asmindo dihadiri oleh Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop UKM Bapak Ahmad Zabadi dan Direktur Smesco Bapak Leonard Theosabrata, Duta Besar RI untuk Ethiopia Bapak Al Busyra Basnur, ITPC/Atdag, para eksportir anggota Asmindo dan delegasi-delegasi perdagangan yang berasal dari beberapa negara, yaitu: Korea Selatan, Ethiopia dan Nigeria.
Business matching Asmindo dilaksanakan sebagai bentuk komitmen dan dukungan Asmindo terhadap program pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, dalam meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia khususnya produk mebel dan kerajinan ke manca negara, terutama negara- negara pasar non tradisional.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2021 kontribusi industri mebel terhadap perolehan devisa negara sebesar USD 2,88 miliar, mengalami peningkatan yang cukup significant yaitu sebesar 32,71% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD 2.17 miliar. Negara tujuan ekspor mebel Indonesia masih didominasi oleh negara- negara pasar tradisional yaitu: Amerika Serikat, Jepang, dan negera-negara Eropa, seperti: Belanda, Jerman, Belgia, Inggri dan Prancis. Oleh karena itu guna memperluas akses pasar mebel dan kerajinan di pasar global, maka
Asmindo mulai mengincar pasar ekspor di negara-negara non tradisional, dengan membangun kerjasama dan mengembangkan pasar-pasar alternatif dikawasan asia dan Afrika. Data yang ada menunjukan bahwa kedua kawasan tersebut memiliki potensi pasar yang cukup baik, dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli masyarakatnya yang terus tumbuh.
Selain pasar ekspor, Asmindo juga akan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan pasar domestik yang juga sangat potensial, sehingga terjadi keseimbangan antara pasar ekspor dan domestik. Hal ini mengingat ada sekitar
270 juta penduduk Indonesia, ini potensi pasar yang sangat besar. Jangan sampai peluang ini digarap oleh negara kompetitor lain.
Terdapat tiga tantangan besar yang masih dihadapi Asmindo dalam melakukan pengembangan industri mebel dan kerajinan nasional, yaitu:
Ketiga poin tersebut penting untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional maupun domestik.
Program kerja Asmindo kedepan akan mulai berkonsentrasi dalam menggarap pasar mebel dan kerajinan domestik, sekaligus tetap membidik peluang pasar ekspor. Bagaimanapun, pasar mebel dan kerajinan domestik masih besar, apalagi dengan maraknya pembangunan, baik apartemen, hotel, maupun bangunan perkantoran di sejumlah daerah yang pasti membutuhkan banyak produk-produk mebel dan kerajinan.
Jakarta, 21 Oktober 2022
ASOSIASI INDUSTRI PERMEBELAN & KERAJINAN INDONESIA (ASMINDO)
Ketua Umum Asmindo (Dedy Rochimat) memberikan cendramata kepada Duta Besar Republik Indonesia Untuk Ethiopia Bapak Al Busyra Basnur pada acara Business Matching antara Asmindo dengan Delegasi Ethiopia di SOUTH78 Serpong Tangerang, Banten.
Ketua Umum Asmindo (Dedy Rochimat) memberikan cendramata kepada Duta Besar Republik Indonesia Untuk Ethiopia Bapak Al Busyra Basnur pada acara Business Matching antara Asmindo dengan Delegasi Ethiopia di SOUTH78 Serpong Tangerang, Banten.